Jumat, 17 Mei 2013

PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL


Udah lama gak posting ke blog. Waduh sia – sia dong blognya?  Nah makanya itu blog MPK SMANEGA coba BANGKIT  lagi buat memberi informasi kepada teman – teman semua yang kangen dengan posting dari MPK... hehehe ( that’s right ?)
Semangat kebangkitan blog MPK didukung dengan hari kebangkitan nasional yang jatuh setiap bulan Mei. Tau tanggal berapa ? Tau sejarahnya ? Tau gak kawan. Ya udah, ayo kita ulas sedikit sejarah kebangkitan nasional bersama – sama buat tambah pengetahuan. Oke. Yuk Mari...  
Masa kelam yang dialami indonesia selama ratusan tahun, dimana penjajahan bangsa – bangsa asing di Indonesia, menyebabkan jiwa - jiwa pemuda indonesia bangkit pada tahun 1908. Selama ratusan tahun mereka ( bangsa indonesia ) lebih memperjuangkan tanah bangsanya ini dengan  cara perlawanan kedaerahan. Inilah yang mungkin menjadi salah satu kendala, sulitnya bangsa Indonesia untuk dapat merdeka secepat mungkin. Memang tak semua perlawanan daerah diakhiri dengan kekalahan daerah tersebut. Tetapi kekalahan dari pihak penjajah inilah yang membuat mereka ( penjajah ) bersikeras untuk dapat menaklukan daerah tersebut.    
Awal mula kesadaran pemuda indonesia untuk berjuang bersama yaitu sejak berdirinya organisasi BOEDI OETOMO. Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa. Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.

“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.

Berdirinya Boedi Oetomo

Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.
 
Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.

Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M.   dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.

“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.

Kongres Pertama Boedi Oetomo (3 Oktober – 5 Oktober 1908)

Kongres ini diadakan di Kweekschool atau Sekolah Guru Atas Yogyakarta (Sekarang SMA 11 Yogyakarta) dengan pembicara:

   1. R. Soetomo (STOVIA Weltevreden)
   2. R. Saroso (Kweekschool Yogyakarta)
   3. R. Kamargo (Hoofd der School Magelang)
   4. Dr. MM. Mangoenhoesodo (Surakarta)
   5. M. Goenawan Mangoenkoesoemo

Setelah berlangsung selama tiga hari, kongres yang dipimpin oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo mengesahkan Anggaran Dasar Boedi Oetomo yang pada pokoknya menetapkan tujuan perhimpunan sebagai berikut:

Kemajuan yang selaras (harmonis) buat negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, kebudayaan (kesenian dan ilmu pengetahuan).

Beberapa prestasi yang diraih oleh Boedi Oetomo diantaranya: penerbitan majalah “Guru Desa”, perubahan pelajaraan Bahasa Belanda di Sekolah Dasar yang semula hanya diajarkan di kelas tiga ke atas berubah menjadi mulai kelas satu, serta mendirikan surat kabar resmi Boedi Oetomo berbahasa Belanda, Melayu, dan Jawa.

Boedi Oetomo telah memberikan teladan dengan berdiri di barisan terdepan membawa panji-panji kesadaran, menggugah semangat persatuan, adalah suatu kenyataan yang tidak boleh dikesampingkan. 

Nah, kerenkan sejarah Budi Utama. Kesadaran mereka menggoreskan sejarah yang sangat penting untuk  bangsa Indonesia. Dimana kita selalu memperingati HKN ini pada setiap 20 Mei.
Postingnya cukup sekian ya. Kalau ada yang salah mohon di maafkan ya. Thank’s.
JASMERAH



0 komentar:

Posting Komentar