Udah lama gak posting ke blog. Waduh sia – sia dong
blognya? Nah makanya itu blog MPK SMANEGA
coba BANGKIT lagi buat memberi informasi kepada teman –
teman semua yang kangen dengan posting dari MPK... hehehe ( that’s right ?)
Semangat kebangkitan blog MPK didukung dengan
hari kebangkitan nasional yang jatuh
setiap bulan Mei. Tau tanggal berapa ? Tau sejarahnya ? Tau gak kawan. Ya udah,
ayo kita ulas sedikit sejarah kebangkitan nasional bersama – sama buat tambah
pengetahuan. Oke. Yuk Mari...
Masa kelam yang dialami indonesia selama
ratusan tahun, dimana penjajahan bangsa – bangsa asing di Indonesia,
menyebabkan jiwa - jiwa pemuda indonesia bangkit pada tahun 1908. Selama
ratusan tahun mereka ( bangsa indonesia ) lebih memperjuangkan tanah bangsanya
ini dengan cara perlawanan kedaerahan. Inilah yang mungkin menjadi salah satu
kendala, sulitnya bangsa Indonesia untuk dapat merdeka secepat mungkin. Memang
tak semua perlawanan daerah diakhiri dengan kekalahan daerah tersebut. Tetapi kekalahan
dari pihak penjajah inilah yang membuat mereka ( penjajah ) bersikeras untuk
dapat menaklukan daerah tersebut.
Awal mula
kesadaran pemuda indonesia untuk berjuang bersama yaitu sejak berdirinya
organisasi BOEDI OETOMO. Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di
kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan
para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa. Langkah
pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan
surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar
Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi,
Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M.
Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah
anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat
memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan
berdirinya.
“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan
“Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya
adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi,
kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
Berdirinya
Boedi Oetomo
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di
kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan
para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.
Langkah
pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan
surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar
Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi,
Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M.
Goenawan, Soewarno, R.M. dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah
anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat
memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan
berdirinya.
“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan
“Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya
adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi,
kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
Kongres
Pertama Boedi Oetomo (3 Oktober – 5 Oktober 1908)
Kongres ini diadakan di Kweekschool atau Sekolah Guru
Atas Yogyakarta (Sekarang SMA 11 Yogyakarta) dengan pembicara:
1. R. Soetomo (STOVIA Weltevreden)
2. R. Saroso (Kweekschool Yogyakarta)
3. R. Kamargo (Hoofd der School Magelang)
4. Dr. MM. Mangoenhoesodo (Surakarta)
5. M. Goenawan Mangoenkoesoemo
Setelah berlangsung selama tiga hari, kongres yang
dipimpin oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo mengesahkan Anggaran Dasar Boedi
Oetomo yang pada pokoknya menetapkan tujuan perhimpunan sebagai berikut:
Kemajuan yang selaras (harmonis) buat negara dan
bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang,
teknik dan industri, kebudayaan (kesenian dan ilmu pengetahuan).
Beberapa prestasi yang diraih oleh Boedi Oetomo
diantaranya: penerbitan majalah “Guru Desa”, perubahan pelajaraan Bahasa
Belanda di Sekolah Dasar yang semula hanya diajarkan di kelas tiga ke atas
berubah menjadi mulai kelas satu, serta mendirikan surat kabar resmi Boedi
Oetomo berbahasa Belanda, Melayu, dan Jawa.
Boedi Oetomo telah memberikan teladan dengan berdiri
di barisan terdepan membawa panji-panji kesadaran, menggugah semangat
persatuan, adalah suatu kenyataan yang tidak boleh dikesampingkan.
Nah, kerenkan sejarah Budi Utama. Kesadaran
mereka menggoreskan sejarah yang sangat penting untuk bangsa Indonesia. Dimana kita selalu
memperingati HKN ini pada setiap 20 Mei.
Postingnya cukup sekian ya. Kalau ada yang
salah mohon di maafkan ya. Thank’s.
JASMERAH
0 komentar:
Posting Komentar